Selasa, 23 Oktober 2012

Pantai Sungkun


Kalau ditanya oleh orang-orang “mana pantai yang paling hidden di Lombok” kami akan memilih Pantai Sungkun, dengan alasan pantai ini berada di balik perbukitan Jerowaru, tidak ada penanda sama sekali dari radius 1 kilometer dari pantainya, bahkan gerbang masuknya pun tersembunyi. Infrastruktur di wilayah inipun jauh dari kata cukup. Tapi, setelah sampai di pantainya, perjalanan yang penuh perjuangan akan terbayar lunas!

Pantai Sungkun berada segaris dengan Pantai Kaliantan dan Pantai Surga. Untuk itu pantai sungkun memiliki banyak kemiripan dengan kedua tetangganya itu. Pertama, Pantai Sungkun memilik dua jenis pasir yaitu pasir putih halus dan pasir putih berbentuk merica. Kedua, ada padang rumput yang luas tempat dimana para penggembala mengembalakan kerbau, tapi biasanya kalau musim kemarau padang rumput ini berubah menjadi lahan tandus. Ketiga, Pantai Sungkun diapit dua bukit eksotis, tinggi dan bisa dinaiki. Keempat, ombak di Pantai Sungkun agak tinggi, kemungkinan besar bisa digunakan untuk berselancar.

Umumnya pantai-pantai di Lombok, Pantai Sungkun juga menyuguhkan panorama pantai yang luar biasa. Airnya yang biru, bening dan dangkal, untuk itu jangan heran apabila anda melihat beberapa orang dari masyarakat sekitar berjalan kaki jauh ke tengah laut untuk mencari ikan. Tapi, ada satu yang menjadi daya tarik Pantai Sungkun dari pantai-pantai lainnya di Lombok, yaitu view gili yang berbentuk kura-kura. Ya, kura-kura raksasa! berada sekitar 20 meter dari bibir pantai. Gili yang tidak berpenghuni ini kerap dijadikan objek oleh para fotografer.

Pantai Sungkun ini kami kategorikan menjadi dua, yaitu pantai sungkun kiri dan pantai sungkun kanan. Pantai sungkun kiri ini jarak gili berbentuk kura-kura lebih dekat, ada bukit yang bisa dinaiki, nah dari bukit inilah kita bisa melihat view pantai sungkun secara keseluruhan dari ketinggian. Selain itu di pantai sungkun sebelah kiri ini selain berpasir putih ada bebatuan keras yang mirip seperti susunan beton di bibir pantai. Disini pantainya agak dangkal dan ombaknya cukup tenang.

Sementara itu di pantai sungkun kanan, bukitnya tidak bisa dinaiki, keseluruhan dengan hamparan pasir putih, tidak ada bebatuan yang mirip susunan beton dan ombaknya agak tinggi. Tapi, untuk sekedar mandi, di sebelah kanan inilah yang cocok.

Untuk mencapai Pantai Sungkun, anda bisa memilih dua rute,yaitu dari arah pantai surga dan dari Pantai Kaliantan. Dari kedua rute ini anda akan membelah banyak perbukitan terjal dan jalan yang agak mengocok perut, hanya saja dari arah pantai surga anda bisa memakai roda empat, tapi kalau dari arah Pantai Kaliantan cukup memakai roda dua, karena dari arah Pantai Kaliantan ini anda akan melewati beberapa ruas jalan setapak yang cukup curam.

Dari arah Pantai Surga, anda akan menemukan banyak kampung transmigran dan di sepanjang jalan anda akan melewati perkebunan budidaya pohon jarak. Berbeda dengan dari arah Kaliantan, anda tidak akan menemukan perkampungan, tapi yang jadi kelebihan apabila memilih rute dari Kaliantan ini anda bisa menikmati view indah pantai-pantai selatan di sepanjang perjalanan.

Catatan:
1. Rute dari pantai surga: pertigaan kedua pantai surga, lurus, ikuti jalan setapak dan bertemu perkampungan. Setelah perkampungan ada perempatan, belok kanan.

2.  Rute dari pantai kaliantan: ikuti jalur kaliantan, lurus, bertemu perkampungan. Setelah perkampungan ada perempatan, belok kiri.

3.  Lebih baik memilih rute dari pantai surga daripada dari pantai kaliantan.

4. Pantai Sungkun berada di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru

Minggu, 29 Juli 2012

Langgar Sapit

Minggu 17 juni 2012, kabarlotim gerilya ke tempat berbeda, kali ini admin mengunjungi bekas masjid Wetu Telu yg berada di Lombok Timur, tepatnya di montong kemong, sapit, suela Lombok timur. dulunya bekas masjid wetu telu, sekarang namanya diubah menjadi Langgar Sapit. Bangunan khas sasak ini berdiri ditengah-tengah pemukiman warga. Bangunan zaman dahulu yang tergolong semi megah ini masih terjaga kelestariannya oleh masyarakat, hanya saja ritual adat yang sudah mulai berkurang. 

Sebagaimana kita ketahui masjid wetu telu yg berdiri megah cuma ada di Bayan, Lombok Utara dan juga kita masih minim pengetahuan mengenai dimana letak masjid wetu telu yang masih berdiri di Lombok. Nah inilah yang menjadi alasan admin mengunjungi Langgar Sapit ini, yang sebelumnya mendapat cerita dari seorang warga disana. Mungkin tidak banyak yang tahu tentang keberadaan Langgar Sapit ini, terutama orang-orang diluar desa Sapit, dan yang seperti pengetahuan admin bangunan ini belum tercium oleh media.
Bentuk dan karakteristik Langgar Sapit ini persis seperti rumah adat sasak pada umumnya, hanya saja disematkan sebagai tempat suci oleh warga setempat sampai sekarang. 

Langgar sapit ini dijaga oleh pemangku adat setempat, yang kebetulan kami tidak bisa menemui beliau untuk diajak berbincang-bincang tentang masa lalu dan sejarah Langgar sapit ini, impasnya admin juga tidak bisa masuk ke langgar sapit ini karena memang untuk hari-hari biasa bangunan ini ditutup untuk umum, kecuali ada izin dari pemangku. Admin hanya menemui mantan kadus yang pernah memerintah di dusun montong kemong ini, bernama bapak suadi.

Bapak suadi menceritakan sedikit sejarah dan penggunaan Langgar sapit saat ini. Beliau menceritakan bahwa langgarsapit ini memang benar dahulunya adalah sebuah masjid wetu telu, yang dimana aliran islam wetu telu ini adalah islam yang pertama kali dianut oleh masyarakat sasak pada zaman dahulu kala. Pada saat ini langgar sapit ini sudah banyak beralih fungsi yang sebagaimana disebutkan oleh bapak suadi, sebagai berikut: 

1.       Penggunaan langgar sapit ini hanya berlaku dihari-hari besar islam, seperti Maulid nabi Muhammad saw. Di waktu fajar, masyarakat berbondong-bondong membawa Sesajen/pesajen berupa ancak (wadah makanan yang terbuat dari bamboo dengan ukuran yang besar) berisi nasi dan lauk pauk untuk disematkan dan didoakan dulu di dalam langgar sapit ini, setelah itu baru makanan-makanan yg sudah diberi mantra dan doa tersebut dibawa ke masjid kampong dan dibagikan kepada masyarakat. 

2.       Acara ngayu-ayu, penggunaan langgar sapit ini juga pada saat acara ngayu-ayu atau acara sejenis ritual meminta hujan yang diiringi dengan music tradisional sasak Gamelan/gendang beleq. 

3.       Meminta doa untuk kesuksesan dalam bertani  

4.       Ritual adat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, di dalam langgar sapit, terdapat dua kolam halaman depan, konon air didalam dua kolam tersebut dipercayai bisa menyembuhkan segala macam penyakit dengan cara diminum dan mandi.

Nah, itu sedikit cerita dari bapak suadi mengenai langgar sapit ini, mungkin selanjutnya admin bakalan menemui pemangku adat setempat untuk menanyakan lebih detail tentang bangunan bekas masjid wetu telu ini.






Untuk akses menuju sapit ini sangat gampang apabila anda sering berkunjung ke suela, lurus saja ke utara (arah sembalun) dan nanti sebelum gerbang TNGR ada pertigaan, ambil kanan dan disitulah desa sapit. Sekitar 500m dari pusat desa dengan terus mengikuti jalan, dan nanti anda mendapatkan pertigaan yang ke2, nah disitulah letak langgar sapit yang tidak jauh dari masjid kampong. Atau anda yang ingin menginap di sapit, warga menyediakan dua buah homestay, iya karena memang sapit ini termasuk desa wisata Lombok timur.

Minggu, 11 Maret 2012

Eksotisme Tanjung Ringgit

Mengaku Traveler? so pasti pernah ke Tanjung Ringgit dong? hehe, ini dia sedikit gambaran indahnya Tanjung Ringgit, yang berada di Jerowaru, Lombok Timur. Berangkat dari Mataram pada tanggal 25 Februari 2012 jam 09.00 Wita, sampai di Tanjung Ringgit sekitar jam 11.30 Wita menggunakan Roda 4 bersama teman-teman dari Komunitas Akun Lombok.

Tanjung Ringgit adalah lautan lepas di Samudera Hindia, yang menjadi daya tariknya adalah banyaknya Tanjung yang menjulang ke laut dengan tebing-tebingnya yang eksotis, pasirnya putih dan air lautnya yg berwarna biru. Selain itu, Tanjung Ringgit memiliki nilai sejarah yang masih terpendam, terutama peninggalan penjajahan Jepang yaitu masih berdiri tegaknya Meriam dan Goa yg masih menganga yang ada di wilayah tersebut. Selain peninggalan Jepang, Peninggalan Belanda juga masih terpelihara baik di kawasan ini yaitu Mercusuar dan masih aktif sampai sekarang.

Berkunjung ke wilayah Pantai yang ada di Lombok Timur bagian Selatan, pasti kita menemukan banyaknya gembala dan kerbaunya, ya di Tanjung Ringgit inilah salah satunya. Banyaknya kerbau yang digembalakan oleh masyarakat sekitar, tidak jadi penghalang untuk menikmati keeksotisan Tanjung Ringgit, bahkan para penggembala dengan senyumnya yang manis itu juga bisa kita ajak untuk berdiskusi masalah sejarah yang ada di Tanjung Ringgit serta mereka juga sangat ikhlas mengantarkan kita ke area yang kita ingin kunjungi.

Selain dari sekian banyaknya keindahan yang ada Tanjung Ringgit, ada beberapa keunikan yang kita bisa temui disini yaitu:
  1. Tidak hanya view yang bisa kita nikmati di wilayah ini, turun dari perbukitan menuju laut tidaklah susah. Ada lorong yang menembus perbukitan, dari sana kita bisa turun ke laut dengan melewati anak tangga dari lorong itu. 
  2. Setelah berada dibawah, kita juga bisa melihat lebih dekat adanya Sumur air tawar yang berada tepat di pesisir pantai.
  3. Ada sebuah pohon, namanya Pohon Surga,. Dikatakan Pohon Surga karena hanya pohon itulah tempat para pengunjung berteduh dikala panas dan hujan dan juga pohon favorit para penggambala untuk merebahkan badan mereka. Dari pohon surga tersebut, kita juga bisa menikmati alam Tanjung Ringgit yang luar biasa indah.
  4. Di dinding tebing sebelah barat, yang juga termasuk tanjung yang paling eksotis, ada sebuah lukisan yang terbuat dari rumput-rumput yang tumbuh di dinding tebing tersebut. Lukisan tersebut terbentuk mirip seperti Pulau Bali.
  5. Perhatikan pasir dan terumbu karang yang muncul di lautan Tanjung Ringgit, kita bisa menemukan dan melihat lafadz Allah, silahkan dibuktikan 

Menurut penggembala yang menemani kami, ada dua buah Meriam di Tanjung Ringgit, hanya saja satunya sudah dicabut oleh orang yang paling berpengaruh di wilayah itu serta selanjutnya disimpan, tapi  penggembala tersebut tidak mau memberitahukan dimana letak Meriam itu disimpan. Melihat beberapa gundukan tanah disekitar Meriam itu, saat itu kami sempat berfikir, seandainya tanah yang ada disekitar Meriam tersebut digali, mungkin ada sesuatu yang lebih besar akan muncul, mungkin bisa berupa benteng ato bangunan peninggalan Jepang.

Lanjut ke arah Selatan, letaknya diujung bukit yang kedua, ada Goa yang sangat indah dan masih menganga, sayangnya kami tidak bisa masuk jauh lebih dalam karena terkendala alat karena lebih dalam lagi Goa yang indah itu semakin gelap. Menurut penggembala yang menemani kami, didalam Goa tersebut ada kolam air tawar yang seringkali digunakan untuk mandi oleh pengunjung.

Demikian sedikit gambaran indahnya Tanjung Ringgit, berikut dibawah ini foto-foto yang kami ambil dari daerah tersebut.
























 

Rabu, 29 Februari 2012

Jalan-jalan ke Pantai Kaliantan

Pantai Kaliantan merupakan salah satu Pantai yang berada di Lombok bagian selatan, tepatnya di desa Pemongkong kec. Jerowaru, Lombok Timur. Jarak Tempuh Pantai Kaliantan dari Kota Mataram sekitar 2 jam dengan jalur Mataram-Praya-Jerowaru-Pemongkong-Kaliantan. Pantai Kaliantan adalah pantai yang berpasir putih dan dihiasi dengan bukit-bukit kecil di tepi pantai serta ditengah laut. Bukit-bukit di tengah laut Kaliantan semacam Gili yang tidak berpenghuni. Pantai Kaliantan sama halnya dengan banyak pantai di bagian Selatan Lombok yang mempunyai ciri khas yaitu Pasir putih yang berbentuk seperti Merica.

Infrastruktur ke Pantai Kaliantan sudah mulus, hanya saja sekitar 500 meter dari Gerbang Kaliantan jalannya sudah mulai rusak. Pantai Kaliantan juga termasuk Pantai yang sedang dipromosikan oleh Pemkab Lotim sebagai salah satu Pantai yang nyaman dikunjungi, sepi dan tenang. Pantai Kaliantan juga tempat dimana orang berbondong-bondong mengikuti Event Lombok "Bau Nyale" yang diadakan setiap tahunnya.

Pantai Kaliantan yang nyaman, jauh dari keramaian, pantai yang masih perawan, airnya yang bening dan ombaknya yang tenang, cocok untuk para wisatawan yang ingin menikmati Pantai yang jauh dari aroma Komersialisasi. Warganya yang selalu ramah menyapa dengan Bahasa Halus Sasak, senyum mereka pun selalu menghiasi perjalanan kami mengelilingi Pantai tersebut.

Ada sesuatu yang menarik dibalik keindahan Pantai Kaliantan, yaitu padang rumput yang membentang luas, tempat para penggembala dan kerbaunya menikmati hari-hari. Selain kerbau, warga juga menggembalakan Kambing dan Domba disekitar padang rumput tsb. Ada juga semacam Danau yang terletak disekitar Padang Rumput, tempat warga memandikan Kerbau-kerbau mereka sekaligus tempat memancing ikan air tawar. Daya tarik inilah yang melengkapi keeksotisan Pantai Kaliantan yang dimana Para Wisatawan Mancanegara selalu berkunjung ke Pantai ini.

Foto-foto Pantai Kaliantan yang Eksotis: